
Jakarta – Penyanyi dan penulis lagu kenamaan Indonesia, Vidi Aldiano, membuat pengumuman mengejutkan namun penuh haru: album studio ke-6 berjudul “Satu Dekade Lagu” akan menjadi album terakhirnya. Vidi menyampaikan kabar tersebut dalam acara jumpa pers khusus yang digelar di Plaza Indonesia, disertai dengan peluncuran video dokumenter mini berjudul “Selamat Tinggal, Dunia Musik?”
Keputusan ini disebut sebagai bentuk refleksi perjalanan musikal yang telah ia bangun selama lebih dari 15 tahun. Meski bukan “pensiun penuh dari dunia hiburan”, Vidi menegaskan bahwa ia akan fokus pada dunia bisnis kreatif, advokasi kesehatan, dan pendidikan musik generasi muda.
Album “Satu Dekade Lagu”: Perjalanan Emosi dan Waktu
Album ini akan memuat 12 lagu, masing-masing merepresentasikan satu tahun penuh emosi dari 2014 hingga 2025. Berbeda dari rilisan sebelumnya, Vidi memilih pendekatan minimalis akustik dengan orkestra live, tanpa autotune, agar setiap lagu terdengar jujur dan manusiawi.
Beberapa lagu yang langsung mencuri perhatian setelah perilisan digital:
-
“Janji Tak Lagi Kembali” – tentang perjuangan melawan penyakit ginjal dan harapan pemulihan.
-
“Kita yang Tak Lagi Sama” – duet emosional dengan Yura Yunita.
-
“Satu Dekade” – lagu penutup sebagai surat cinta kepada para penggemar setianya.
Album ini diproduksi secara independen melalui label milik Vidi, VA Records, bekerja sama dengan musisi orkestra dari Budapest dan tim mixing dari Los Angeles.
Konser Intim: “Terima Kasih dan Sampai Nanti”
Untuk merayakan dan menutup fase ini, Vidi akan menggelar rangkaian konser perpisahan berjudul “Terima Kasih dan Sampai Nanti”, yang akan diselenggarakan hanya di 3 kota:
-
Jakarta (ICE BSD – 29 September 2025)
-
Bandung (Sabuga – 5 Oktober 2025)
-
Surabaya (Grand City – 12 Oktober 2025)
Konser akan dibentuk dalam format teater musik akustik, dengan kapasitas terbatas hanya 1.000 penonton per kota. Tidak akan ada panggung besar, melainkan tata ruang 360 derajat dengan panggung kecil di tengah penonton, sehingga penonton dapat merasa dekat dan menyatu dalam emosi.
Dukungan Rekan Selebriti dan Respons Emosional Fans
Keputusan Vidi ini memicu gelombang respons dari kalangan selebriti dan musisi Tanah Air. Raisa, Afgan, dan Tulus menyampaikan ucapan haru lewat Instagram, sementara Glenn Samuel (A&R Universal Music) menyebut langkah Vidi sebagai “teladan kedewasaan dalam berkarier”.
Tagar #SatuDekadeVidi, #TerimaKasihVidi, dan #VidiBerpamit menjadi trending topic nasional selama dua hari berturut-turut.
Penggemar membanjiri platform streaming dan toko digital dengan pesanan album fisik edisi terbatas, yang diproduksi hanya 5.000 unit dalam bentuk vinyl dan CD klasik, lengkap dengan puisi dan catatan pribadi dari Vidi di setiap kopiannya.
Dedikasi untuk Kesehatan dan Pendidikan Musik
Selain musik, Vidi menyatakan akan fokus pada dua bidang:
-
Kesehatan – Melalui yayasan Vida Foundation, ia akan memperluas akses edukasi penyakit ginjal dan kampanye hidup sehat, menyusul perjuangannya dalam menghadapi penyakit tersebut selama 4 tahun terakhir.
-
Pendidikan Musik – Ia akan membuka akademi vokal daring gratis untuk pelajar SMA di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan beberapa platform EdTech nasional dan komunitas seni.
“Saya tidak benar-benar pergi. Saya hanya pindah panggung. Dari panggung konser ke panggung sosial,” ujar Vidi dengan senyum tulus.
Penutup
Keputusan Vidi Aldiano untuk merilis album terakhirnya sebagai pernyataan perpisahan musikal adalah momen penting dalam dunia musik Indonesia. Ia bukan hanya menyanyikan lagu, tapi telah menciptakan perjalanan emosional bagi ribuan orang—tentang cinta, kehilangan, harapan, dan keberanian untuk melepaskan.
Melalui “Satu Dekade Lagu” dan konser “Terima Kasih dan Sampai Nanti”, Vidi tidak pamit dalam duka, melainkan dalam pelukan penuh makna dan rasa syukur dari para pendengarnya. Ia menutup lembaran bukan untuk berhenti—tetapi untuk memberi ruang bagi kisah baru yang lebih besar.