Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat — Kisah perjuangan Bu Sri Mulyani (41 tahun), seorang guru honorer di SD Negeri Batu Pasir, Kecamatan Sambelia, viral di media sosial setelah video perjalanan hariannya yang penuh perjuangan diunggah oleh seorang relawan pendidikan. Setiap hari, ia menempuh jarak 15 kilometer dengan berjalan kaki dan sepeda butut demi bisa mengajar murid-murid di daerah terpencil yang hanya bisa diakses melalui jalan setapak dan berbatu.
Dalam video yang menyentuh hati itu, Bu Sri tampak mengenakan sandal jepit, membawa papan tulis lipat dan setumpuk buku di punggungnya, menyusuri perbukitan dan menyeberangi sungai kecil untuk sampai ke sekolah yang hanya memiliki tiga ruang kelas dan satu toilet.
Pengabdian Tanpa Pamrih
Sudah 8 tahun Bu Sri menjalani rutinitas ini, meskipun hanya menerima honor Rp300 ribu per bulan. Ia menolak pindah ke sekolah di kota karena menurutnya anak-anak di desa ini membutuhkan pendidikan dasar yang layak.
“Saya ingin anak-anak di sini bisa baca tulis, punya cita-cita, dan tidak merasa ditinggalkan,” ujar Bu Sri saat diwawancarai.
Murid-muridnya pun sangat menghargainya. Banyak dari mereka mengaku termotivasi belajar karena melihat semangat Bu Sri yang tak pernah mengeluh meski hujan, panas, atau harus berjalan jauh.
Reaksi Netizen dan Aksi Nyata
Tagar #BuSriPejuangPendidikan, #GuruInspiratif, dan #LombokBergerak langsung menjadi trending topic di Indonesia. Warganet menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru di pelosok negeri. Banyak yang menyerukan agar pemerintah memberikan penghargaan dan kenaikan status kepegawaian bagi Bu Sri.
Tak lama setelah viral, Dinas Pendidikan NTB memberikan kenaikan honor dan sepeda motor trail untuk mendukung mobilitas Bu Sri. Sejumlah yayasan pendidikan juga telah menggalang donasi untuk membantu renovasi sekolah tempat ia mengajar.