
Jakarta, 04 Juli 2025 – Kebiasaan duduk lama, terutama di kalangan pekerja kantoran dan pelajar daring, kembali menjadi sorotan para ahli kesehatan dunia. Studi terbaru yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) dan Harvard Medical School menegaskan bahwa duduk lebih dari 7 jam sehari tanpa jeda aktif dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi otak hingga 40%.
🪑 Fenomena “Sedentary Lifestyle” yang Mengancam
Duduk dalam jangka waktu panjang disebut menciptakan gaya hidup sedentari, yaitu minim pergerakan tubuh. Aktivitas seperti bekerja di depan komputer, menonton TV, atau bahkan menyetir jarak jauh tanpa istirahat, menjadi penyebab utama gaya hidup ini.
Menurut dr. Andhika Ramadhan, SpJP(K), spesialis jantung dari RS Nasional, duduk lama menyebabkan:
-
Perlambatan sirkulasi darah, terutama di kaki
-
Penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah
-
Risiko pembekuan darah (deep vein thrombosis)
-
Gangguan kadar gula darah dan metabolisme lemak
“Bahkan orang yang rutin olahraga bisa tetap berisiko jika mereka duduk terlalu lama setiap hari,” ujar dr. Andhika.
🧠 Dampak pada Otak & Mental
Tak hanya jantung, otak juga terpengaruh akibat gaya hidup terlalu lama duduk. Penurunan aliran darah ke otak dapat menyebabkan:
-
Penurunan konsentrasi dan daya ingat
-
Risiko lebih tinggi terhadap depresi dan kecemasan
-
Peningkatan risiko demensia jika terjadi dalam jangka panjang
Studi oleh University of California menemukan pengecilan volume hippocampus (area otak yang mengatur memori) pada individu yang duduk lebih dari 6 jam per hari tanpa aktivitas fisik.
⏱️ Tips Mengurangi Dampak Duduk Lama
Para ahli menyarankan strategi sederhana namun efektif:
-
Gunakan alarm tiap 30–45 menit untuk berdiri atau berjalan 3–5 menit
-
Ganti kursi kerja dengan meja berdiri (standing desk) secara berkala
-
Gunakan fitball atau kursi ergonomis untuk postur lebih aktif
-
Lakukan gerakan peregangan ringan atau squat saat istirahat kerja
-
Manfaatkan meeting sambil berdiri atau berjalan
Bagi pengguna transportasi umum, biasakan turun 1 halte lebih awal untuk berjalan kaki.
💼 Peran Perusahaan & Sekolah
Banyak perusahaan teknologi besar seperti Google dan Tokopedia kini mulai menerapkan “Active Office Culture”, dengan menyisipkan waktu stretching di pagi hari, ruang relaksasi dinamis, serta insentif untuk karyawan yang melakukan 10.000 langkah/hari. Sekolah di Finlandia juga mewajibkan siswa berdiri atau bergerak setiap 45 menit.
📌 Kesimpulan
Duduk bukanlah musuh, tetapi duduk terlalu lama tanpa jeda aktif adalah bom waktu bagi kesehatan jantung dan otak. Dalam dunia yang semakin digital, penting bagi masyarakat untuk sadar bahwa bergerak setiap hari adalah investasi jangka panjang untuk hidup sehat dan produktif.