Pada Juli 2025, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, langkah keempat sejak September 2024. Keputusan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat akibat melemahnya permintaan domestik dan perdagangan global yang lesu. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa BI tetap terbuka untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, mengingat inflasi yang terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga .CNN Indonesia+9CNN Indonesia+9Ajaib – Pilihan #1 Investor Indonesia+9Antara News+10Ajaib – Pilihan #1 Investor Indonesia+10DDTCNews+10
Inflasi Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,87% (yoy), berada dalam kisaran sasaran BI 2,5±1%. Inflasi inti tercatat 2,37% (yoy), menunjukkan ekspektasi inflasi yang terjaga. Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,57% (yoy), namun tetap terkendali berkat sinergi antara BI dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) .kumparan+9Bank Indonesia+9Antara News+9
Nilai tukar rupiah juga menunjukkan stabilitas. Pada 18 Juli 2025, rupiah ditutup pada level Rp16.325 per dolar AS, menguat dibandingkan dengan level sebelumnya. BI terus memantau dan melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar .Bank Indonesia+11pak.feb.unesa.ac.id+11Trading Economics ID+11Mistar+15Bank Indonesia+15Bank Indonesia+15
Kebijakan moneter akomodatif ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, dengan proyeksi pertumbuhan PDB 2025 berada di kisaran 4,6–5,4% . BI akan terus memantau dinamika ekonomi global dan domestik untuk menyesuaikan kebijakan yang diperlukan.
Dengan langkah-langkah kebijakan yang tepat, BI berupaya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang ada.