šæ 1. Peluncuran IBSAP 2025ā2045: Panduan Strategis Konservasi Nasional
Pemerintah Indonesia meluncurkan Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP) 2025ā2045, yang disusun secara kolaboratif oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta mitra lainnya. Dokumen ini menetapkan tiga tujuan utama:Bappenas Library+6ICCAs+6balaikliringkehati.menlhk.go.id+6
-
Kelestarian ekosistem, spesies, dan genetik.
-
Pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.
-
Pelaksanaan pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan.
IBSAP juga mencakup 13 strategi, 20 target nasional, dan 95 kelompok aksi untuk mencapai tujuan tersebut. Dokumen ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025ā2029. Bappenas Library+6balaikliringkehati.menlhk.go.id+6balaikliringkehati.menlhk.go.id+6ICCAs
š§ 2. Fokus pada Ekosistem dan Spesies Kritis
KLHK menekankan pentingnya pengelolaan ekosistem secara holistik, termasuk pemulihan dan perlindungan ekosistem, spesies, dan genetik. Upaya ini melibatkan perencanaan tata ruang yang inklusif, pengendalian risiko pencemaran, serta pengurangan ancaman terhadap spesies terancam punah. Contohnya, konservasi ex-situ seperti penangkaran Jalak Bali yang berhasil meningkatkan populasi di habitat alaminya. balaikliringkehati.menlhk.go.id+5Setneg+5balaikliringkehati.menlhk.go.id+5balaikliringkehati.menlhk.go.id
š¤ 3. Kolaborasi Multipihak dan Kearifan Lokal
Pemerintah mendorong keterlibatan masyarakat adat dan komunitas lokal dalam konservasi melalui penguatan kearifan lokal dan pemberian insentif melalui imbal jasa lingkungan. Misalnya, praktik “sasi” di Maluku dan Papua yang efektif dalam menjaga ekosistem. Penerapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2/2025 mengatur pemberian kompensasi kepada pihak yang menyediakan jasa lingkungan. Mongabay.co.id+1rimbaindonesia.id+1
š 4. Teknologi dan Inovasi untuk Pemantauan dan Konservasi
Penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin semakin diperkuat dalam pemantauan spesies dan habitat. Platform AI seperti Conservation AI digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan satwa liar serta aktivitas ilegal seperti perburuan. Selain itu, aplikasi AI dalam pengelolaan keanekaragaman hayati perkotaan menunjukkan akurasi lebih dari 90% dalam pelacakan satwa liar dan manajemen spesies invasif. arXivarXiv
šļø 5. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2025
Pada 22ā23 Mei 2025, Indonesia memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dengan tema “Harmony with Nature and Sustainable Development”. Acara ini dihadiri oleh pemerintah, akademisi, swasta, komunitas lokal, dan generasi muda, serta menjadi momentum untuk memperkuat aksi nyata dalam menjaga alam. Selain itu, diluncurkan komitmen nasional dan laporan implementasi IBSAP 2025ā2045. blueabadifund.org+11balaikliringkehati.menlhk.go.id+11balaikliringkehati.menlhk.go.id+11